Humasngawi || SYDNEY, AUSTRALIA.
Jum’at (10/11/2017). Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia
(Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menyampaikan mengenai
usulannya terkait pelaksanaan program pelatihan yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi Polri saat ini, yaitu Jungle Warfare, Combat
Intelijen untuk pasukan FPU di Sudan, serta Law Enforcement terkait
perempuan dan anak untuk Unit PPA pada fungsi reskrim Polri.
“Harapan
kami di masa yang akan datang berbagai program kerjasama dapat
ditingkatkan terutama dalam hal Junle warfare, combat intilijen untuk
anggota yang bertugas di Sudan, serta masalah law enforcement untuk unit
PPA (Pelayanan Perempuan dan anak),” jelasnya kepada direktur AIPM,
Warwick Jones saat berkunjung ke kantor Australian Institute of Police
Management (AIPM) di Sydney, Australia, pada Kamis (9/11).
Wakapolri
berharap agar kerja sama yang terjalin antara Polri dengan AIPM mampu
membawa kontribusi yang signifikan untuk personel polri. “Saya sangat
berharap apa yang telah dibangun dapat memiliki nilai signifikan bagi
peningkatan kinerja anggota Polri dalam menghadapi dinamika tantangan
tugas di lapangan,” jelas Wakapolri.
Sementara
itu, direktur AIPM, Warwick Jones mengatakan bahwa pihaknya menawarkan
sejumlah kerja sama berkelanjutan kepada Polri, diantaranya program yang
berupa pelatihan untuk kepemimpinan seperti RELP (regional Executive
Leadership Program), IMOSC (International Management of Serious Crime),
CT & ISIS Dialogue.
Dalam
kunjungan kerjanya, Wakapolri didampingi oleh beberapa Delegasi Polri
diantaranya Kalemdiklat Polri Komjen Pol Unggung Cahyono, Kapolda Jawa
Barat Irjen Pol Agung Pambudi, dan Gubernur Akpol Lemdiklat Polri Irjen
Pol Ricko Amelza Dahniel.
(si/lm/rp)

0 nhận xét: