SURABAYA
– Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil mengungkap 1.443
kasus kejahatan dengan 1.135 tersangka selama pelaksanaan Operasi Sikat
Semeru 2025 yang digelar selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2
November 2025.
Operasi ini melibatkan 3.205 personel, terdiri
dari 274 personel Satgas Polda dan 2.931 personel Satwil jajaran di
seluruh wilayah Jawa Timur.
Hal itu seperti disampaikan oleh
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam keterangan
persnya di Mapolda Jatim, Rabu (5/11/2025).
"Operasi Sikat
Semeru 2025 ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam hal ini Polda
Jatim untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di
wilayah Jawa Timur," ujar Kombes Pol Abast.
Kabid Humas Polda
Jatim juga menyampaikan hasil kegiatan Operasi Sikat Semeru 2025 yang
telah dilaksanakan selama 12 hari, yaitu mulai tanggal 22 Oktober sampai
dengan 2 November 2025.
“Kurang lebih selama 12 hari kami
melaksanakan kegiatan tersebut. Saat ini kami menghadirkan sebagian
hasil pengungkapan dari beberapa satuan wilayah,” ujar Kombes Abast.
Kabid
Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan bahwa
keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata dari pelaksanaan Polri
Presisi dalam menjaga keamanan masyarakat.
Selain itu
keberhasilan Operasi Sikat Semeru 2025 adalah wujud nyata sinergi dan
dedikasi seluruh jajaran kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang
aman, tertib, dan kondusif.
“Kami akan terus hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat Jawa Timur," tegas Kombes Abast.
Di
tempat yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda
Jatim Kombes Pol Widi Atmoko menambahkan bahwa Operasi Sikat Semeru
merupakan operasi kewilayahan yang bertujuan menekan dan mengungkap
berbagai kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat.
Target
operasi untuk mengungkap kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan
(curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan
bermotor (curanmor), street crime, penyalahgunaan senjata tajam, senjata
api, bahan peledak, serta penyelundupan di wilayah perairan.
“Tujuannya
agar pelaku-pelaku kejahatan dapat tertangkap, sindikat dapat
terungkap, angka kriminalitas bisa ditekan, dan stabilitas keamanan di
Jawa Timur tetap terjamin,”tegas Kombes Widi.
Selama operasi
berlangsung, kata Kombes Widi, aparat berhasil mengungkap 270 kasus
target operasi (TO) dengan 276 tersangka, serta 1.173 kasus non-TO
dengan 859 tersangka.
“Alhamdulillah, dalam waktu 12 hari kami berhasil mengungkap 1.443 kasus dengan 1.135 tersangka," ungkapnya.
Dirreskrimum Polda Jatim menerangkan, untuk target operasi seluruhnya 270 kasus dan telah berhasil diungkap 100 persen.
"Sementara non-target operasi mencapai 1.173 kasus atau 434 persen dari target,” ungkapnya.
Adapun rincian hasil pengungkapan antara lain Curat 636 kasus (529 non-TO dan 107 TO) dengan 514 tersangka.
Curanmor terungkap 539 kasus (438 non-TO dan 101 TO) dengan 336 tersangka.
Curas terungkap 72 kasus (45 non-TO dan 27 TO) dengan 71 tersangka.
Street crime terungkap 29 kasus dengan 43 tersangka.
Penyalahgunaan
sajam/senpi/handak terungkap 63 kasus dengan 69 tersangka dan Pencurian
dan penyelundupan terungkap 97 kasus dengan 90 tersangka.
Barang bukti yang berhasil diamankan juga beragam, mulai dari kendaraan hasil curian hingga satwa dilindungi.
Selama
operasi, Polisi berhasil menyita uang tunai Rp75.370.000, sebanyak 316
unit sepeda motor, 34 unit mobil, 6 truk, 94 kunci T, 197 handphone, 25
clurit, 10 parang, 4 pedang, 2 senjata api, 150 butir amunisi, dan 30
gram serbuk bahan peledak.
“Selain itu, kami juga mengamankan 231
ekor hewan dilindungi, di antaranya burung Cenderawasih dan Namdur,
serta hasil penyelundupan berupa 6,5 ton ikan asin, 840 karung tepung
sagu, dan 6 ton bawang merah,” tambah Kombes Widi.
Dari hasil rekapitulasi, kasus curat dan curanmor menjadi yang paling dominan.
Polda
Jatim juga mencatat bahwa jajaran yang berkontribusi besar dalam
pengungkapan kasus di antaranya Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo,
Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polres Gresik, selain dari
Ditreskrimum Polda Jatim sendiri.
Kombes Pol Widi Atmoko
menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan soliditas dan kerja keras
seluruh jajaran kepolisian di Jawa Timur.
“Hasil ini menunjukkan kinerja maksimal seluruh anggota kami di lapangan,"ujar Kombes Widi
Ia
menegaskan Operasi Sikat Semeru 2025 bukan sekadar agenda rutin, tapi
bagian dari komitmen Polri untuk melindungi masyarakat dari berbagai
bentuk kejahatan.(*)

0 nhận xét: