HumasNgawi || NGAWI. Ahmad Muhadi remaja berumur 14 tahun asal Dusun Dlaju, Desa Sidolaju,
Kecamatan Widodaren, Ngawi terseret derasnya arus Bengawan Solo sekitar pukul
15.30 WIB pada Kamis kemarin, (16/11). Namun hingga kini upaya untuk mencari
keberadaan korban belum menemukan hasil meskipun puluhan petugas yang dipimpin
Basarnas berusaha memperluas pencarian.
Menurut keterangan yang ada, korban pada awalnya mencari ikan di aliran
Bengawan Solo bersama kedua orang tuanya Samuji dan Sami. Setelah mendapatkan
ikan kedua orang tua korban sekitar pukul 13.00 WIB pulang ke rumah. Namun
Ahmad Muhadi saat itu menolak pulang dengan alasan masih kepengen mencari ikan
dilokasi kejadian.
“Setelah agak sore si Muhadi ini tidak pulang-pulang membuat orang tuanya
bingung dan mencari korban. Tetapi sampai di Bengawan Solo dengan dibantu warga
menggunakan perahu tradisional berusaha mencari namun tidak menemukan hingga
kini,” terang Kapolsek Widodaren AKP Juwahir, Jum’at (17/11).
Jelasnya, pihaknya terus memantau pencarian korban yang merupakan anak kedua
dari empat bersaudara dari pasangan Samuji-Sami. Saat dinyatakan hilang korban
memakai kaos berwarna hitam dan celana pendek. Kemudian pada hari ini pencarian
terus dilakukan dengan menambah personel baik dari Basarnas, BPBD dan Satgas
MTA. Bahkan pencarian diperluas sampai radius 4 kilometer.
Sementara itu kedua orang tua korban saat ini kondisinya shock berat
mengingat peristiwa yang dialami si buah hatinya. Dan mengharap Ahmad Muhadi
ditemukan dalam kondisi hidup. Kemudian dari lokasi pencarian terlihat arus
Bengawan Solo cukup deras dan banjir bahkan ketinggian airnya mencapai 20
meter. (pr)
